0
2
KUDUS-STAIN Kudus
mempersiapkan Strata 2 Pendidikan Islam dan Ekonomi Islam yang
direncanakan terealisasi akhir 2012. Saat ini dalam tahap persiapan
memasuki pengajuan proposal kepada Kementerian Agama RI.
Ketua Tim Persiapan Pascasarjana STAIN Kudus, Dr Saekhan Mukhit mengatakan, proposal pembukaan jurusan S-2 telah masuk ke Kementerian Agama RI bagian Pendidikan Tinggi. Proposal tersebut direvisi kembali untuk memenuhi syarat teknis yang terlewat. “Maret 2012 batas akhir pengiriman proposal. Ini dapat masukan untuk membenahi proposal terkait dengan hal-hal teknis,” ujar Saekhan, Kamis (29/12).
Syarat mendasar mendirikan program pascasarjana, kata dia, sudah terpenuhi. Seperti keberadaan doktor yang sejauh ini di STAIN Kudus sudah ada enam dari disipilin ilmu pendidikan. Tahun depan, doktor akan bertambah, karena saat ini jenjang pendidikan sudah selesai dan tinggal mengikuti ujian terbuka. “Sebelum Maret 2012, akan ada tiga doktor baru di STAIN, jadi jumlah bisa melebihi persyaratan,” katanya.
Usai mengirimkan proposal, tim dari Kementerian Agama akan melakukan visitasi yang biasanya berselang delapan bulan setelah proposal dinyatakan diterima. Setelah visitasi, proses berlanjut pemberian izin penyelenggaraan. “Kami optimistis bisa memenuhi syarat dan 2013 dapat mendapat izin program pascasarjana,” ujarnya. (H74-75)
Target UIN IAIN Terancam Molor
SEMARANG- Target IAIN Walisongo menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) pada 2012 diperkirakan molor hingga 2013. Hal ini karena rekomendasi dari Dirjen Pendidikan Islam (Pendis) Kementerian Agama RI Prof Dr Mohammad Ali, hingga akhir 2011 belum turun. Rekomendasi tersebut merupakan salah satu syarat untuk mengajukan perubahan status ke Dikti Kemdikbud.
’’Kami telah berupaya bertemu guna membicarakan hal ini dengan Dirjen Pendis, tapi belum berhasil. Karena masih fokus pada hal yang lain,’’ ungkap Rektor IAIN Walisongo Prof Dr Muhibbin Noor MAg di sela-sela sosialisasi zakat BAZ-Gapensi di Hotel Grasia, baru-baru ini.
Meski demikian, pihaknya terus berupaya agar rekomendasi segera turun. “Kami belum tahu pasti alasan mendasar Dirjen Pendis belum mengeluarkan rekomendasi ini. Jika belum turun hingga Maret 2012, dikhawatirkan perubahan status ini molor,’’ ujar Prof Muhibbin. Jika rekomendasi turun, tim aprisal akan segera turun untuk menguji kelayakan berbagai fasilitas mulai sarana pendidikan hingga tenaga dosen.
Muhibbin menuturkan, dua tahun pihaknya merekrut 40 dosen eksata sebagai tenaga pengajar. Di sisi lain, pada periode Juli-Agustus, beberapa kali diadakan presentasi di berbagai pihak. Hasilnya, semua mendorong dan mendukung perubahan ini. Semua pihak termasuk Dikti Kemdikbud mendukung perubahan status, karena IAIN Walisongo dinilai sudah saatnya berubah status.
Muhibbin juga memaklumi adanya kekhawatiran yang menyatakan kajian Islam akan semakin menurun, karena dianggap kalah dengan kajian lain. (H85-37) (/)
Ketua Tim Persiapan Pascasarjana STAIN Kudus, Dr Saekhan Mukhit mengatakan, proposal pembukaan jurusan S-2 telah masuk ke Kementerian Agama RI bagian Pendidikan Tinggi. Proposal tersebut direvisi kembali untuk memenuhi syarat teknis yang terlewat. “Maret 2012 batas akhir pengiriman proposal. Ini dapat masukan untuk membenahi proposal terkait dengan hal-hal teknis,” ujar Saekhan, Kamis (29/12).
Syarat mendasar mendirikan program pascasarjana, kata dia, sudah terpenuhi. Seperti keberadaan doktor yang sejauh ini di STAIN Kudus sudah ada enam dari disipilin ilmu pendidikan. Tahun depan, doktor akan bertambah, karena saat ini jenjang pendidikan sudah selesai dan tinggal mengikuti ujian terbuka. “Sebelum Maret 2012, akan ada tiga doktor baru di STAIN, jadi jumlah bisa melebihi persyaratan,” katanya.
Usai mengirimkan proposal, tim dari Kementerian Agama akan melakukan visitasi yang biasanya berselang delapan bulan setelah proposal dinyatakan diterima. Setelah visitasi, proses berlanjut pemberian izin penyelenggaraan. “Kami optimistis bisa memenuhi syarat dan 2013 dapat mendapat izin program pascasarjana,” ujarnya. (H74-75)
Target UIN IAIN Terancam Molor
SEMARANG- Target IAIN Walisongo menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) pada 2012 diperkirakan molor hingga 2013. Hal ini karena rekomendasi dari Dirjen Pendidikan Islam (Pendis) Kementerian Agama RI Prof Dr Mohammad Ali, hingga akhir 2011 belum turun. Rekomendasi tersebut merupakan salah satu syarat untuk mengajukan perubahan status ke Dikti Kemdikbud.
’’Kami telah berupaya bertemu guna membicarakan hal ini dengan Dirjen Pendis, tapi belum berhasil. Karena masih fokus pada hal yang lain,’’ ungkap Rektor IAIN Walisongo Prof Dr Muhibbin Noor MAg di sela-sela sosialisasi zakat BAZ-Gapensi di Hotel Grasia, baru-baru ini.
Meski demikian, pihaknya terus berupaya agar rekomendasi segera turun. “Kami belum tahu pasti alasan mendasar Dirjen Pendis belum mengeluarkan rekomendasi ini. Jika belum turun hingga Maret 2012, dikhawatirkan perubahan status ini molor,’’ ujar Prof Muhibbin. Jika rekomendasi turun, tim aprisal akan segera turun untuk menguji kelayakan berbagai fasilitas mulai sarana pendidikan hingga tenaga dosen.
Muhibbin menuturkan, dua tahun pihaknya merekrut 40 dosen eksata sebagai tenaga pengajar. Di sisi lain, pada periode Juli-Agustus, beberapa kali diadakan presentasi di berbagai pihak. Hasilnya, semua mendorong dan mendukung perubahan ini. Semua pihak termasuk Dikti Kemdikbud mendukung perubahan status, karena IAIN Walisongo dinilai sudah saatnya berubah status.
Muhibbin juga memaklumi adanya kekhawatiran yang menyatakan kajian Islam akan semakin menurun, karena dianggap kalah dengan kajian lain. (H85-37) (/)
Bagi Anda pengguna ponsel, nikmati berita terkini lewat http://m.suaramerdeka.com
Dapatkan SM launcher untuk BlackBerry http://m.suaramerdeka.com/bb/bblauncher/SMLauncher.jad
Dapatkan SM launcher untuk BlackBerry http://m.suaramerdeka.com/bb/bblauncher/SMLauncher.jad